Sekolah Manajerial Dakwah Kampus
March 29, 2015Bagaimana Luminol Bekerja?
April 18, 2015Nama saya area brodmann 4.
Saya menjadi saksi akan gerak gerik motorik empu saya. Kadang saya merasa beruntung, tak perlu menjadi area 17 yang menyaksikan hal-hal yang menurut korteks prefrontal ‘tidak senonoh’, atau ‘tidak etis’. Atau area broca dan wernicke yang menerima seruan-seruan ‘kasar’, ‘jorok’, ‘tak berguna’. Entahlah, saya dan teman-teman motoris saya selalu menjadi curhatan kawan-kawan sensoris semua. Saya bantu mereka, tapi kadang saya yang salah pula. Meskipun harus saya akui, kadang saya tak punya kuasa.
Ada satu area, nun jauh disana, yang belum pernah kudengar kabarnya. Meskipun begitu, disanalah bosku berada. Kata area 41 42, namanya Qalb atau Qalbu. Bosku itu sangat berpengaruh pada kami. Jika ia marah, kami pun marah. Jika ia senang, kami pun senang. Kalau bosku tak keruan; kotor, lalai dan enggan mengingat Pencipta kami semua… yah kami pun juga bakal begitu. Meski kadang pun kami protes ke si bos misterius ini. Kadang protes kami didengar dan bos pun tersadar. Kadang pula tidak.
Kalau aku sendiri sih, bosku sangat mengandalkan aku. Pengaruhku hampir sama besar dengan bos, namun sialnya akulah yang paling bertanggung jawab pula di hari akhir nanti. Kadang ketika Qalb sedang diam dan tak bercahaya atau sedang berantakan dan tak memberi perintah, aku bertindak menuruti sinyal-sinyal aneh dari insula yang memabukkanku. Atau kadang dari striatum.
Ketika Qalb tersadar karena jeritan dari kawan-kawan sensoris, Qalb pun histeris. Akhirnya, aku lagi yang disalahkan.
Nama saya area brodmann 4. Saya mungkin kelihatannya kuat namun sesungguhnya lemah. Sudahlah, kenapa tidak kalian saja; Qalb dan rekan-rekan sensoris saja yang melakukan rapat koordinasi untuk memperbaiki sistem ini?
Yang hanya bisa melaksanakan perintah,
Area brodmann 4.
Sumber: input yang masuk ke kawan-kawan sensori.