Soft Launching KaLAM FK UGM 1437 H
January 16, 2016[Audio] MADINA : Ketika Ibadahku Tak Lagi Antara Aku dan Dia
February 28, 2016Assalamu’alaikum sahabat!
Hari ini, bagi sebagian besar mahasiswa UGM, merupakan hari terakhir masa-masa liburan (harusnya sudah kemarin, karena hari ini tanggal merah, jadi bonus libur bertambah sehari hehe).
Bagaimana kabar kalian? Sudah siapkah menyongsong semester baru? Semoga selalu siap ya, sahabat! 😊
Nah, kali ini KaLAM akan memberi beberapa wejangan ke sahabat semua nih, untuk persiapan memasuki semester baru. Tolong disimak baik-baik yaa.
1. Jaga Kesehatan
Hmm.. musimnya lagi labil nih. Kadang mendung gelap, kadang terang benderang. Kadang hujan, kadang tidak. Yah, musim peralihan, alias musim pancaroba. Karena musim yang labil ini, yuk stabilkan kesehatan kita dengan pola hidup sehat. Kondisi tubuh yang fit, akan sangat membantu untuk tampil prima pada semester baru ini.
2. Jaga Prestasi dan Akademik
Semester lalu pasti udah keluar semua nilainya kan? Hehe gimana gengs? Alhamdulillaah yaa 😂
Kalau masih belum baik, yuk perbaiki! Kalau sudah baik, yuk pertahankan, bahkan tingkatkan!
Rasulullah SAW bersabda:”Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah orang yang beruntung, Siapa yang hari ini keadaannya sama dengan kemarin maka dia rugi, Siapa yang keadaan hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia celaka” (Al Hadist)
Nah, maka dari itu, yuk jadi orang yang beruntung, dengan meningkatkan prestasi dari semester ke semester. Karena pada dasarnya, akademik adalah amanah kita yang utama sebagai mahasiswa, sahabat 😂
3. Jaga dan Perkuat Aqidah Islam
Yang ini paling penting ya, sahabat. Aqidah bukan barang sepele ya. Rusak dikit, rusaklah semuanya. Apa sih yang dimaksud aqidah? Aqidah secara bahasa berasal dari kata (عقد) yang berarti ikatan. Secara istilah adalah keyakinan hati atas sesuatu.
Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting. Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya.
Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Tidak perlu ada gempa bumi atau badai sekalipun, bahkan untuk sekedar menahan atau menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur berantakan. Maka, aqidah yang benar merupakan landasan bagi tegaknya agama dan diterimanya suatu amal.
Allah subhanahu wata`ala berfirman,
وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ.
Artinya: “Dan sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, bahwa jika engkau betul-betul melakukan kesyirikan, maka sungguh amalmu akan hancur, dan kamu benar-benar akan termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S. Az-Zumar: 65)
Nah, mengingat pentingnya aqidah ini, yuk mari perkuat aqidah kita! Sahabat pasti masih ingat kan tentang berita Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara), yang kemarin sempat marak diberitakan di berbagai media. Dan pada tanggal 3 Februari 2016 kemarin, MUI resmi mengeluarkan fatwa bahwa Gafatar adalah organisasi SESAT.
Loh, bukannya Gafatar ini katanya hanya organisasi yang berfokus pada bidang sosial?Hmm.. Coba kita lihat lagi. Benarkah seperti itu? Lalu mengapa mendapatkan cap “sesat” dari MUI?
Sebenarnya, Gafatar ini sudah dibubarkan sejak Oktober 2015 lalu, oleh ketua yang menjabat saat itu, Mahful M Tumanurung. Dan memang, kebanyakan dari kegiatannya adalah berfokus pada kegiatan sosial, charity, bahkan penyuluhan kepada masyarakat dalam hal kemandirian ekonomi dan pertanian.
Lantas, mengapa dicap sesat? MUI mempunyai 2 alasan utama untuk mengatakan organisasi ini sesat.
Yang pertama, Gafatar merupakan metamorfosis dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah, sebuah aliran kepercayaan yang melakukan sinkritisme ajaran dari Alquran, Injil, Yahudi, dan wahyu yang diakui turun dari pemimpinnya. Aliran ini dipimpin Ahmad Mussadeq, yang mengaku sebagai seorang nabi, dan telah dihentikan aksinya pada tahun 2007.
Alasan yang kedua, Gafatar memilih faham Milah Abraham. Faham tersebut dinilai MUI menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Karena ajaran yang menyimpang itulah, sehingga siapapun yang mengikuti ajaran ini, dapat dikatakan keluar dari islam.
Betapa pentingnya menjaga aqidah. Kalau tidak ada pondasi aqidah yang kuat, salah-salah malah kita terjerumus pada jalan yang salah. Maka dari itu, yuk perkuat benteng keimanan kita dengan perbanyak mencari ilmu agama. 😇
Sekian wejangan dari KaLAM, tetap jaga kesehatan, jaga prestasi, dan jaga aqidah islam kita ya! Semoga di semester ini dan selanjutnya, terjadi perubahan-perubahan yang baik pada diri kita semua. Aamiin
Wassalamu’alaikum 😃
KaLAM FK UGM 1437 H | Build Inside, Spread Outside |
#SahabatDalamKebaikan
FB : KaLAM Fakultas Kedokteran UGM
Line : @ney4711c
Twitter : @kalamfkugm
Youtube : KaLAM FK UGM
Website : kalam.fk.ugm.ac.id