Manajemen Waktu Dalam Islam
May 5, 2013Manisnya Jilbab Syar’imu
May 6, 2013
Salah satu kenikmatan terbesar yang Allah SWT berikan kepada kita adalah waktu. Waktu adalah sebuah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan. Bayangkan jika ada seseorang yang memberi uang gratis kepada kita dengan jumlah yang sangat banyak. Namun, dengan syarat kita harus menghabiskan uang tersebut hanya dalam tempo 24 jam. Jika tidak habis uang sisa tersebut diambil kembali. Apa yang akan kita lakukan jika kita dalam kondisi demikian? Apakah kita akan diam dan merelakan uang tersebut hilang sia-sia? yakin kita pasti akan membelanjakan uang itu semaksimal mungkin tanpa sedetikpun melewatkannya. Setidaknya, seperti itulah gambaran kasar tentang waktu yang telah Allah berikan kepada kita. Setiap waktu yang Allah SWT berikan adalah sebuah rahmat yang harus kita syukuri.
Seorang muslim harus sanggup memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah karena itulah tujuan penciptaan manusia di bumi. Semua amal yang kita perbuat dapat bernilai ibadah dan mendapatkan pahala jika kita selalu meniatkan diri untuk mempersembahkannya kepada Allah. Demikian juga waktu yang kita gunakan. Setiap detik, setiap menit akan selalu bernilai pahala jika selalu niatkan untuk beribadah. Inilah hal yang paling esensial dalam memanfaatkan waktu. Kadang dalam menentukan prioritas-prioritas aktivitas, kita lupa meniatkan diri, demi apa perbuatan yang akan kita laksanakan. Padahal Rasulullah bersabda “Dihari Kebangkitan, kaki seseorang tidak akan dapat bergerak kecuali setelah ditanya tentang empat hal, bagaimana ia menghabiskan masa-masa hidupnya, bagaimana ia ketika masa mudanya, bagaimana ia mendapatkan dan menghabiskan hartanya dan apa yang ia lakukan dengan ilmu yang didapatnya (HR. Tirmidzi)
Hendaknya setiap muslim harus pandai dalam memanage waktunya. Managemen waktu tidaklah sesulit apa yang dibayangkan. Kuncinya hanya satu jangan sekali-kali mebiarkan waktu terbuang sia-sia. Luangkanlah sejenak membuat perencanaan waktu untuk esok hari agar kita tidak terjebak dalam hal-hal yang tidak bermanfaat. Seperti yang dikatakan Imam Ghazali “ Seorang yang pandai akan merencanakan apa yang akan dilakukannya esok hari. Sementara orang yang bertanya enaknya apa ya hari ini? Ada pekerjaan apa hari ini? adalah orang-orang yang bodoh”.
Hendaknya juga seorang muslim jangan menunda-nunda untuk beramal untuk menuntaskan kewajibannya. Nabi Muhammad SAW bersabda “untuk memenuhi mata pencaharianmu, mulailah di awal pagi karena itu baik bagimu dan kamu mempunyai lebih banyak waktu untuk menuntaskan perkerjaanmu”. Demikianlah apa yang diajarkan Rasullullah, beliau menyuruh umatnya agar selalu bangun pagi, melaksanakan tugas-tugasnya dan tidak menunda-nunda. . Sebagai muslim janganlah pula membiasakan diri untuk tidur setelah shubuh. Imam Az-Zarnuji dalam kitabnya Ta’limul Muta’allim berkata bahwa “Waktu ba’da shubuh hingga terbitnya matahari adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa dan sangat baik untuk belajar”.
Teruslah bekerja keras setelah selesai menuntaskan pekerjaan dan jangan biarkan untuk menganggur. Allah berfirman dalam surat Al –Insyirah ayat 7 “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) teruslah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”. Ayat ini menegaskan agar kita tidak melewatkan waktu sia-sia. Teruslah sabar bekerja dan tetap istiqomah dalam beramal.
Demikianlah sedikit ilmu agar kita terhindar dari membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna. Seseorang yang menunda-nunda pekerjaannya hanya akan menambah beban hidupnya semakin berat. Tak jarang orang demikian akan dilanda stress dan merasa dirinya telah hancur. Dalam kitabnya Al-Hikam, Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari berkata “Penundaan amalmu dengan alasan menantikan kesempatan yang lapang itu timbul dari jiwa yang bodoh”